“Jat, kapan ratipan?”
Pertanyaan ini gak sekali dua kali diajukan. Hmmm…. bingung juga jawabnya. Setahuku tidak pernah ada riwayatnya Rasulullah SAW mengadakan ‘slametan’ sebelum pergi haji.
Gara-gara bayak yang nanya pertanyaan semacam ini, aku jadi kepikiran juga. Apalagi ibuku–yang sama-sama mau berangkat haji–juga ikut-ikutan nanya, “Jat, kita kapan ratipan?” *halah…*
Padahal kan syarat diterimanya ibadah itu adalah ikhlas dan ittiba’ (mengikuti sunnah Nabi. Red). Apalagi 4JJI jelas-jelas mengingatkan dalam Al Isra’:36 yang artinya “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, pengelihatan, dan hati nurani, semua itu akan dimintai pertanggungjawabannya.”
Well, kalau aku dan ibuku ikut-ikutan bikin ratipan alias ‘pesta’ perayaan sebelum berangkat haji, maka aku dan ibu melakukan bid’ah… na’udzubillah. Belum lagi akibat dari pesta yang sering disebut ‘walimatul safar’ ini, bisa menimbulkan rasa riya bagi yang akan berhaji.
Lebih heran lagi, kenapa kok orang-orang yang (kupikir) cukup berilmu malah ikut-ikutan nanya, “Jat, kapan ratipannya?”. Weleh-weleh…. gimana ya orang alim ini, kok dalam setiap ‘ceramahnya’ menyuruh menjauhi bid’ah, tapi dalam kesehariannya seperti itu sih?? Well, orang alim juga manusia kali ya? 
Lagipula aneh, bukankah ibadah haji itu sama halnya dengan sholat dan ibadah lainnya? Makanya gak perlu dirayain apalagi kalau sampai menghabiskan banyak uang. Kan keluarga yang ditinggalkan pergi juga perlu biaya tho?
Tapi alhamdulillah… seiring berjalannya waktu, aku bisa meyakinkan ibuku untuk tidak melakukan ‘walimatul safar’. Tapi ya itu, karena ada pesan sponsor dari ibu untuk menghindari ‘bisik-bisik tetangga’, jadinya aku dan ibu punya ide lain.
“Walau gimana juga, kita pergi 40 hari kan pasti titip rumah ke tetangga, Jat. Masak kita gak ngadain apa-apa?” kata Ibu waktu itu.
Makanya aku punya ide untuk bagi-bagi ‘berkat’ ke tetangga dan beberapa saudara yang dituakan. Yah, sebagai tanda cinta saja buat mereka. So, gak ada ratipan, gak ada walimatul safar…. adanya walimatul ursy ajah hehehehe… 
Wallahu’alam bishawab.